CARICA ATAU PEPAYA GUNUNG
Carica atau pepaya gunung masih masuk dalam marga pepaya dan memiliki rasa yang sangat berbeda dengan papaya. Rasa carica adalah perpaduan dari buah mangga, nangka, jeruk, pepaya, dan beberapa buah lainnya. Daging buah carica ini tidak bisa dimakan secara langsung karena mengandung getah yang bisa membuat gatal pada bibir. Tetapi dengan pengolahan yang baik dan benar, maka buah ini bisa menjadi suatu olahan minuman yang rasanya sungguh unik dan tidak ada buah yang bisa menyamai rasanya. Selain manis, aroma dari olahan carica berbau khas.


SEJARAH CARICA

Carica atau  pepaya gunung merupakan pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu, mirip dengan pepaya biasa (Carica papaya L.) tetapi mempunyai cabang yang lebih banyak dan ukuran semua bagian tanaman lebih kecil. Tinggi rata-rata adalah 1-2 meter, bunga jantan memiliki tangkai yang panjang hingga 15 cm dan bunga betina berukuran lebih besar dengan tangkai yang keras dan pendek.

Pepaya gunung diintroduksi ke Indonesia pada masa menjelang Perang Dunia II oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, dan berhasil dikembangkan di Dataran Tinggi Dieng. Sekarang "carica" menjadi salah satu buah tangan khas dari daerah itu.


TENTANG CARICA

Seperti diulas di WikiPedia, buah carica / pepaya gunung berbentuk bulat telur dengan ukuran panjang 6–10 cm dan diameter 3–4 cm. Buah matang berbentuk telur sungsang dengan ukuran 6–15 cm x 3–8 cm, dagingnya keras, berwarna kuning-jingga, rasanya agak asam tetapi harum, di sekeliling rongganya terdapat banyak sekali biji yang terbungkus oleh sarkotesta yang putih dan berair. Buah yang belum matang memiliki kulit yang berwarna hijau gelap dan akan berubah menjadi kuning setelah matang. Biji buah berwarna hitam dengan jumlah yang banyak dan padat. Buahnya mengandung getah, dan getah ini akan semakin berkurang dengan semakin mendekati kematangan. Getah ini mengandung papain yang bersifat proteolitik.

KANDUNGAN GIZI CARICA

Pepaya gunung merupakan sumber kalsium, gula, vitamin A dan C. Pepaya gunung mengandung banyak minyak atsiri dan merupakan turunan dari asam lemak. Kebanyakan merupakan senyawa 3-hidroksiester, yang juga ditemukan pada beberapa tanaman tropika lainnya seperti nanas, mangga, gooseberry, tamarillo, dan sawo.

KOMODITI CARICA

Buah ini dapat dijadikan sirup, jus, manisan, dan selai. Buah ini cocok dimakan oleh orang yang memiliki perut lemah terhadap buah-buahan karena mempunyai sifat memperbaiki pencernaan. Daging buahnya juga dapat dimakan segar. Di Jawa, buah ini dijual kepada wisatawan, digunakan untuk konsumsi setempat, dan dikalengkan. Di Amerika Selatan, buah ini dijadikan minuman ringan non alkohol dan dijadikan selai. Buah yang masih muda biasanya dikeringkan untuk dijadikan serbuk bahan pembuatan obat penyakit kulit atau kosmetik. Daunnya dapat digunakan sebagai pelunak daging karena mengandung zat papain. Selain itu, zat papain digunakan dalam berbagai industri makanan dan farmasi. Di daerah Dieng buah pepaya gunung masuh merupakan konsumsi lokal dan dibuat minuman awetan dalam kaleng namun masih dalam jumlah terbatas.

Tanaman pepaya gunung lebih tahan terhadap udara dingin dan virus yang biasa menyerang pepaya biasa.

Sumber : Wikipedia

Reviews:

Posting Komentar

CARICA MURNI © 2014 - Designed by Templateism.com, Plugins By MyBloggerLab.com

Contact us

Diberdayakan oleh Blogger.